Kamis, 30 Desember 2010

FF [yaoi/oneshot/PG-13] Please Be Mine ^^

FF ini udah ada di FB saya. tadi saya bingung mau nulis apa di blog. yaudah copas FF aja hahaha XD

Title: Please, Be Mine
Request: Ana Tika
Author: Hyun Lin-ji aka Jolyn aka Junho’s wife (dilarang protes)
Genre: Yaoi. One Shot, romance-comedy (kayaknya)
Pairing: KhunYoung
Cast: Nichkhun, Wooyoung, another member 2PM ~
Warning: Yaoi, Banyak kata-kata ngga baku disini ;p
Pesan: Bayangin disini Khun jadi rada preman trus si Wooyoung rambutnya gondrong gitu sebahu. wekekekeke

*Wooyoung POV*

“Wooyoung, menyerah saja lah” saran Chansung, teman sekelas ku.
“Nggak mau. Pokoknya hari ini aku mau minta alamat e-mailnya” tolak ku
“Kemarin kamu juga bilang gitu, tapi tetep aja ngga jadi”
“Hari ini, pasti!!” sahut ku yakin
“Serah deh. Kalau kamu dimarah aku ngga ikutan ya”
Aku mengangguk mantap. Lalu berjalan menuju ruang kesehatan dan meninggalkan Chansung di kelas.
--
“Sudah sana keluar!!!” Aku melihat dari kejauhan, Nichkhun sensei *ceritanya di jepang* berteriak sambil mendorong Junho dari ruang kesehatan.
“Yaahh senseii, kita ngobrol sebentar sajaa~” rayu Junho.
“Gak ada waktu. Sudah sana!”
“Cih dasar galak!” balas Junho sengit lalu pergi.
Glekh! Kira-kira hari ini bisa nggak ya, batin ku
“Heh kamu!” panggil Nichkhun seongsaennim ke arah ku. Ia berjalan mendekati ku.
Oh tidak. Ia mendekat~ Ia mendekat~ >.<
“Ngapain liat-liat? Ada perlu apa?” tanyanya kasar sambil menghisap rokoknya.
“Engg- A..Anu”
“Hm? Kemarin kamu kesini juga kan?”
Waa dia inget aku >___<
“I..Iya benar, Aku mau minta alamat e-mail sensei. Boleh kah?” tanya ku gugup
“Ooh begitu” Ia menyulut putung rokoknya ke dinding yang berada tepat di sebelah wajah ku “Kamu kayak penguntit ya” katanya lagi sambil tersenyum iblis.
Lalu Ia balik berjalan menuju ruang kesehatan dan membanting pintunya dengan keras. Urgh~ aku berjalan kembali ke kelas dengan lemas
--
“Makanya. Kan sudah aku bilang, Nichkhun sensei cuma untuk di pandang. Wajahnya tampan tapi sikapnya naujubileehh” ceroscos Chansung.
“Iih, Nichkhun sensei baik kok!”
“Baik apanya? Kamu uda di campahin gitu masih juga dibilang baik”
“Gini lho dulu….”

~Flashback~

“Chan, aku mau ke kantin. Ikut ngga?”
“Ngga ah. Buruan kalo mau ke kantin bentar lagi bel lho!”
“Iya iya”
Aku berlari keluar kelas lalu cepat-cepat menuju kantin.
DUKH *backsound*
“Aduh. Maaf.” Sepertinya aku menabrak orang berparas tinggi. Aku tidak sempat melihat wajahnya.
Wah gawat. Rambut ku tersangkut di kancing bajunya ! ><
“Engg maaf akan ku lepaskan” kata ku lagi.
“Buruan dong lemot!” bentaknya
Lemot? Suara ini.. Aku medongakkan kepala ku.
“Nichkhun sensei?” Aku melongo.
Duh ini kan guru kesehatan yang ganteng tapi judes itu. Gawat nih kalau rambut ku ngga bisa kelepas dari kancing bajunya pasti bakal diomelin ampe telinga berbusa D:
“Bisa lepas ngga?” tanya sensei
“Kayaknya sih bisa tapi ng…”
“Halah kelamaan! Udah, jangan gerak!” Ia mengeluarkan gunting.
Hah? Dia mau gunting rambut ku? Huwaa jangaaannn :O
Aku memejamkan mata bersiap-siap rambut kesayangan ku akan digunting.
CRESS *backsound* KLOTAK *backsound lagi*
Eeh? Aku membuka mata ku.
“Sensei, kenapa malah kancingnya yang di potong? Baju sensei jadi kedodoran tuh”
“Biarin. Repot masang lagi” jawabnya cuek
Aku bengong. Bukankah sensei orang yang jahat?
“Lagian mana tega aku motong rambut orang. Jaga baik-baik rambut mu” katanya sambil mengelus kepala ku lalu pergi.
Sensei.. ternyata orang baik >.<

~Flashback End~

“Iyaya. Mungkin sensei memang orang baik. Kali aja dia pemalu unyu unyu gitu” komentar Chansung setelah mendengar cerita ku.
“Bener. Pokoknya selama ada kancing itu aku…” Aku merogoh kantong celana ku.
Lho kok ga ada? Aku mulai panik. Ku buka kotak pensil ku.. Tidak ada. Di dompet.. Tidak ada juga. Ukh bagaimana inii T^T
“Ada apa Woo?” tanya Chan yang daritadi melihat aku panik sendiri.
“Itunya.. Ngga ada padahal selalu aku bawa”
“Hah? Itu? Apaan?”
“Chan, hari ini kita ngga pulang bareng deh. Kamu duluan aja!”
Aku langsung berlari keluar kelas.

Aduh bagaimana ini.. Harta karun ku satu-satunya..
Aku mencari-cari di bawah meja ruang biologi yang tadi aku singgahi, di toilet wanita, di kantin.. Aha! Akhirnya ketemu! Tapi kok…

*Nichkhun POV*

Ahh akhirnya sudah sore~ batin ku sambil menguap. Aku berjalan keluar ruang kesehatan dan menuju tempat parkir.
Eh? Kok masih ada murid? Ngapain dia duduk nyender di tembok sambil menutup muka?
“Hei! Waktu pulang sekolah sudah lewat!” Bentak ku sambil menarik tangannya hingga wajahnya menatap ku.
Wew~ ini kan orang yang tadi minta alamat e-mail ku, kenapa dia menangis O.O
“Pecah..”
“Hah?”
“Akhirnya ketemu tapi pecah..” jawabnya lagi sambil terisak
“Hanya kancing kan? Ya ampun, tangan mu lecet hanya kerena mencari itu?”
“JANGAN BILANG HANYA UNTUK ITU. INI HARTA KU!!” balas dia galak.

*Wooyoung’s POV*

Siapa sih yang aku ajak bicara daritadi? Karena mata ku berair (nangis) aku jadi tidak jelas melihat mukanya. Uuh~ Aku mengucek mata lalu melihat laki-laki itu.
Ya ampun! Ternyata Nichkhun sensei! Berarti tadi aku keceplosan ngomong sama Nichkhun sensei dong? Aaaa maluuu >///< *sumpah nih geli sendiri gw ngetiknya. Si wooyoung kyk cewe beneran XD*
“Pffft~ Huahahahaa Itu kancing waktu kamu menabrak ku bukan? Kancing itu sangat penting untuk mu ya?”
Uukh aku hanya tertunduk malu.
Tiba-tiba sensei jongkok di depan ku lalu mengambil saputangan dari kantong celananya dan mengikatnya ke telapak tangan ku.
“Tangan mu lecet kan? Ayo ke ruang kesehatan” ajak sensei sesudah mengikat.
“Eh tapi.. saputangannya?”
“Untuk mu. Sebagai pengganti kancing” katanya sambil tersenyum manis
Aah harta karun ku bertambah lagi satu >.<
--
“Sensei, tipe kesukaan sensei itu yang seperti apa?” tanyaku hati-hati saat di ruang kesehatan.
Nichkhun sensei yang sedang mengobati ku, langsung terdiam sebentar “Yang pasti aku ngga suka yang cengeng dan kekanak-kanakan”
Beh itu mah sifat ku semua. Nyesel deh nanya pertanyaan itu =3=
“Udah selesai~” katanya membuyarkan lamunan ku.
“Makasih yaa sensei!! Aku ngga akan nangis lagi~ ! Aku bakal jadi tipenya sensei!! Bye~” Aku berlari keluar ruang kesehatan
--

-besoknya-
“WAAAHHHH woodoong kamu cantik sekaliii” puji Chan saat melihat penampilan baru ku yang dewasa *duh bingung, wooyoung cewe/cowo sih? =..=*
“Jinjja? Gomawoyoo kekeke” balas ku malu-malu.
“Ne.. Tapi penampilan seperti itu bukannya melanggar peraturan sekolah ya?”
“Iya sihh.. Tapi Nichkhun sensei suka yang..”
“HEH KAMU! Kenapa berpenampilan seperti itu!?” bentak guru pengawas peraturan
“Hayoo lho Junsu sensei marah~ Ga ikutan ah, aku duluan ke kelas ya. Moga selamat, woodong~!” bisik Chan lalu langsung berlari ke kelas
“Eh?! Chan tunggu..!!”
“Mau kemana kamu?” Junsu sensei menarik tangan ku yang mau mengejar Chan
“Dengar ya, murid umur 16 tahun kayak kamu tu ngga pantes dandan kayak gini! Mau jadi apa bangsa kita blablablablabla” *bayangin aja dah Junsu ngoceh geje*
Aku semakin tertunduk. Malu banget semua murid pada ngeliatin aku T_T
“Saya rasa udah cukup ngomelnya.” kata seseorang menyela omelan Junsu sensei.
Ehh? Suara ini.. Aku mendongakkan kepala ku. Kyaa Nichkhun sensei~ dia membela ku >.<
“Tapi dia ga boleh dimanja Khun!” balas Junsu sensei
“Udahlah. Dia kelihatan sudah menyesal kok” kata Nichkhun sensei lagi sambil menarik ku menjauh dari Junsu.
“Huh. Murid-murid jadi genit karena kau memanjakan mereka, Khun!” teriak Junsu sensei dari jauh.
Aku merasa terganggu akan kalimat itu. Aku menepis tarikan Nichkhun sensei dan berbalik badan.
“Eh peyot! Nichkhun sensei bukan orang yang seperti itu! Kalo ngga tau apa-apa jangan ngomong ngawur!” bentak ku ke Junsu sensei
“Kamu kok nyoloott!! Ayo masuk ke ruang BK!!” Junsu sensei menarik ku.
“Itu tidak perlu, Junsu” bela Khun lagi.
“Hah? Kamu mau membelanya lagi?!” kata Junsu sensei geram.
“Bukan.. Meskipun penampilan murid ini melanggar peraturan, bagi ku ia tetap murid. TIDAK LEBIH!”
*JLEB* << backsound suara sakit hati.
“Dan kamu..” Nickhun sensei menatap ku “Kamu merepotkan ku. Berhentilah mencari perhatian ku”
*JLEB* *JLEB*
Mata ku mulai berkaca-kaca. “Nichkhun sensei BODOOOHHH!!!” teriak ku lalu berlari ke kelas.

*Nichkhun POV*

“Begitu kah cara mu menolak murid?” Tanya Junsu saat kami sama-sama berjalan ke ruang guru.
“Iya. Biasanya dengan sikap dingin ku, anak-anak akan menjauh..” Aku menghela nafas “Tapi Jang Wooyoung itu berbeda. Apapun yang aku katakan, ia tidak menyerah.”
“Hooh. Kau menyukainya?”
Aku terdiam sejenak “Apakah boleh guru menyukai murid?”
“Tentu saja boleh. Ini negara liberal!!” *kok nyambung ke politik* -__-
“Yah.. Aku memang tertarik padanya. Tapi.. Sepertinya mulai sekarang dia akan menjauh dari ku”
“….”
“Terimakasih sudah mau mendengar cerita ku Junsu. Aku mau kembali ke ruang kesehatan dulu”
“Yup. Kapan-kapan cerita aja lagi”
Aku tersenyum lalu masuk ke ruang kesehatan

*Wooyoung’s POV*

“Duuh cupcupcup~ Woodong berhenti nangis dong” hibur Chan sesudah mendengar cerita ku.
“Hukhuk. Ngga bisa. Sakit hati banget Nichkhun sensei ampe ngomong gitu..” Aku menutup muka ku dengan tangan. Menyembunyikan tangis T__T
“Mungkin dia sengaja ngomong gitu biar kamu ga diseret sama Junsu sensei ke ruang BK”
“Tapi..”
“Ayolah Woodong~ Masa kamu mau nyerah? Coba pastiin dulu. Tanya langsung ke Nichkhun sensei, gimana perasaan dia ke kamu”
Aku terdiam sejenak.
“Chansung, ternyata kamu bisa pintar juga. Baiklah aku akan memastikannya sekarang. Doakan aku ya!”
Aku segera berlari keluar kelas sebelum Chansung mengamuk. Aku berlari ke toilet wanita, lalu mencuci muka ku.
“Oke, aku udah siap. Ini perang pertaruhan harga diri. Bersiaplah Nichkhun sensei!” *jangan tanya saya kenapa dialog Wooyoung kayak gitu*
--

*SREEG* Aku membuka pintu geser ruang kesehatan.
Nichkhun sensei menoleh, “Ngapain kamu kesini? Pergi sana. Kamu itu cuma bikin repot!” katanya lalu mengalihkan pandangannya.
“Aku sadar, tapi..”
“Tapi apa?”
“Tapi aku suka Nichkhun sensei! Aku ngga mau nyerah!!”
Nichkhun sensei kembali menatap ku. Lalu ia berjalan ke arah ku.
“Apaan sih!? Kamu sudah aku campahkan bukan?”
“Memang! Tapi perasaan ku kepada sensei ngga bisa aku campahkan!”
*CUP* << backsound adegan kiss XD
O.O kenapa Nichkhun sensei mencium ku >////////<
“Se..Sensei?”
“Aku pikir, ngga mungkin guru berpacaran dengan murid. Sekarang pun aku masih berpikiran seperti itu..” Dia menunduk malu “Tapi aku ngga bisa melupakan wajah mu”
*CUP* << backsound lagi XDD
Aku membalas ciumannya lalu tersenyum bahagia~ X’D

Tamat .____.

Geje kan? Woyadong kalo ga geje bukan Jolyn namanya XDDDD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar